Senin, 12 Februari 2018

Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia

di Februari 12, 2018
Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia

Ekskresi merupakan proses pengeluaran sisa hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Zat sisa metabolisme bersifat racun bagi tubuh. Oleh karena itu kerusakan pada alat ekskresi dapat menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh.Alat ekskresi juga berfungsi membuang zat-zat yang jumlahnya berlebihan di dalam tubuh. Hal ini berkaitan dengan sistem osmoregulasi, yaitu pengaturan keseimbangan konsentrasi cairan dalam tubuh.
Sistem osmoregulasi menjaga tekanan osmotik cairan tubuh selalu tetap. Osmoregulasi biasanya berkaitan dengan pengaturan jumlah air dan garam mineral dalam tubuh. Organ ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1. Kulit
Zat yang diekskresikan kulit adalah keringat. Ketika udara panas, kulit mengeluarkan keringat yang mengandung air, urea, dan garam. Keringat yang keluar ke permukaan kulit akan segera menguap. Dalam proses penguapan ini, keringat menyerap energi panas dari dalam tubuh sehingga suhu tubuh menjadi lebih dingin. Jadi fungsi keringat adalah untuk mengatur suhu
tubuh dengan cara membuang panas yang berlebihan.
Penampang kulit.
Keringat keluar melalui pori-pori yang terdapat hampir di seluruh permukaan kulit. Dalam sehari semalam, keringat yang keluar melalui pori-pori ini dapat mencapai 8 liter.Pada saat melakukan aktivitas fisik yang berat seperti berolah raga dan kerja keras di bawah terik matahari, keringat yang dihasilkan akan lebih banyak lagi. Oleh karena itu, kita harus cukup minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat. Jika tidak, tubuh yang kekurangan air dan garam-garam mineral dapat menimbulkan kejang-kejang dan pingsan.
Di manakah keringat dihasilkan? Coba perhatikan penampang kulit pada Gambar diatas. Kulit memiliki tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan ikat bawah kulit. Lapisan tipis yang paling luar disebut lapisan epidermis, tersusun dari lapisan tanduk dan malpighi. Lapisan tanduk merupakan sel-sel mati dan mudah mengelu-pas, sedangkan lapisan malpighi mengandung pigmen warna kulit. Pada lapisan dermis terdapat kelenjar minyak, folikel rambut, saraf, dan kelenjar keringat.
Keringat yang berlebihan (hiperhidrosis) dapat disebabkan karena kelainan pada produksi hormon, adanya penyakit, efek obat-obatan tertentu, pengaruh kejiwaan seperti takut atau gelisah, serta dapat disebabkan karena faktor genetis/keturunan. Oleh karena itu bila keringatmu tiba-tiba menjadi banyak (berlebihan) tanpa sebab yang jelas, maka perlu memeriksakan diri ke dokter.
Kelenjar keringat letaknya dekat dengan pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadinya difusi air dan garam urea. Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat. Ketika suhu tubuh meningkat, keringat keluar menuju permukaan kulit melalui pembuluh keringat yang bermuara di pori-pori. Jaringan ikat di bawah kulit memiliki batas yang tidak jelas dengan lapisan dermis. Jaringan ini banyak mengandung lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh dari benturan, dan menahan panas.
Perhatikan video berikut ini tentang contoh kegiatan yang dapat merangsang kerja dari sistem ekskresi kulit :
Kulit juga mempunyai berbagai fungsi selain mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tubuh. Beberapa fungsi kulit adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. b. Pelindung bagi jaringan-jaringan di bawah kulit dari benturan fisik. c. Pengatur suhu tubuh. d. Penerima rangsang e. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
2. Ginjal
Ginjal mengekskresikan urin. Urin mengandung air dan sisa-sisa metabolisme yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika tidak dikeluarkan, sisa metabolisme ini bersifat racun sehingga dapat membahayakan tubuh. Tubuhmu mempunyai dua buah ginjal yang terletak di bagian belakang atas rongga perut. Ginjal berbentuk seperti kacang dengan panjang 11 cm, lebar 6 cm, dan tebal 2,5 cm.
Struktur Ginjal
Di dalam ginjal, urin dibuat melalui 3 tahap, yaitu penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna (reabsorbsi), dan augmentasi (penambahan zat yang sudah tak berguna seperti ion hidrogen dan ion kalium).
Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring adalah nefron. Diperkirakan dalam satu ginjal terdapat satu juta nefron. Nefron tersusun dari glomerulus dan kapsula Bowman. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan kapsula Bowman merupakan cawan yang mengelilingi glomelurus. Glomerulus memiliki membran yang bersifat semipermeabel. Darah masuk ke glomerulus melalui arteri ginjal.
Tidak semua zat dapat melalui membran pada glomerulus. Sel-sel darah dan protein tidak dapat melewati membran, tetapi molekul-molekul kecil seperti air, ion-ion, mineral, urea, glukosa, dan asam urat dapat melaluinya. Filtrat dari glomelurus ditampung dalam kapsula Bowman, kemudian mengalir melalui tubulus ginjal dan saluran pengumpul menuju rongga ginjal. Dari ginjal, urin dikeluarkan melalui ureter untuk ditampung terlebih dahulu di kandung kemih. Bila kandung kemih penuh, kita terangsang untuk buang air kecil. Urin dikeluarkan dari kandung kemih melalui uretra.
Komposisi urin dapat berubah-ubah, tergantung kebutuhan tubuh terhadap zat-zat tertentu, pengeluaran racun, dan makanan. Urin yang sehat berupa cairan jernih agak kuning akibat pengaruh zat warna empedu. Komposisinya terdiri dari 95% air dan 5% sisanya berupa zat terlarut seperti asam urat, urea, amonia, garam-garam mineral, zat warna empedu, dan zat-zat lain yang jumlahnya berlebihan dalam darah, seperti vitamin, hormon, dan obat-obatan.
Volume urin yang dikeluarkan dalam sehari kira-kira 900–2100 cc. Jika seseorang mengeluarkan urin secara berlebihan, dinyatakan menderita diabetes insipidus. Volume urin dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal. Hal ini disebabkan tubuh kekurangan hormon antidiuretik, sehingga proses reabsorbsi air pada tubula ginjal terganggu.
Pada dasarnya, ekskresi urin berkaitan dengan ekskresi keringat. Bila suhu lingkungan panas, tubuh lebih banyak mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh, sehingga urin yang dikeluarkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu lingkungan dingin, tubuh sedikit berkeringat sehingga urin yang dihasilkan lebih banyak.
Perhatikan video berikut ini tentang kerja dari sistem ekskresi ginjal :
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin antara lain sebagai berikut.
a. Jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Semakin banyak air yang diminum, maka volume urin akan bertambah. b. Suhu udara, semakin dingin suhu udara, urin yang dihasilkan akan meningkat. c. Obat-obatan tertentu dapat memperbanyak pengeluaran urin. d. Alkohol akan meningkatkan volume urin. e. Stress akan meningkatkan volume urin. f. Hormon ADH (hormon antidiuretik), mengatur produksi urin. g. Banyak sedikitnya jumlah garam yang harus dikeluarkan dari tubuh.
Ginjal dapat mengalami kerusakan bila menerima beban kerja yang terlalu berat dalam jangka waktu lama. Jika ginjal seseorang sudah tidak dapat berfungsi lagi, orang tersebut dikatakan mengalami gagal ginjal. Akibatnya, sisa-sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan dari dalam tubuh terus beredar di dalam darah.
Gagal ginjal dapat disebabkan oleh penyakit dan juga dapat karena bawaan sejak lahir. Gejala rusaknya ginjal adalah lesu, sering buang air kecil (terutama malam hari), perut tidak nyaman, pusing, dan hipertensi. Untuk mengatasinya, orang tersebut perlu melakukan pencucian darah (dialisis) secara periodik, misalnya setiap 3 hari sekali, tergantung tingkat kerusakan ginjal.
Oleh karena itu, sayangilah ginjalmu dengan cara banyak minum air putih setiap hari. Mengurangi konsumsi garam, makanan yang mengandung zat pewarna, dan obat-obatan yang tidak benar-benar diperlukan juga membantu meringankan kerja ginjal.
Infeksi kuman penyakit juga dapat merusak ginjal. Misalnya infeksi bakteri Streptococcus sp. pada nefron menyebabkan nefritis. Bakteri ini masuk melalui saluran pernapasan kemudian dibawa oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-sel darah akan keluar bersama urin. Selain itu penyerapan air dalam ginjal juga terganggu. Akibatnya, air akan tertimbun di kaki (kaki penderita bengkak).
Ginjal dan saluran urin juga dapat mengalami gangguan karena kencing batu. Kencing batu disebabkan karena sumbatan berupa endapan kalsium pada saluran kemih. Endapan ini membentuk batu yang ukuran bermacam-macam dan permukaannya sering meruncing.
Sebagian besar batu ginjal terdiri dari kalsium oksalat. Penyebab kencing batu antara lain karena terlalu sedikit minum, urin terlalu asam atau basa, dan terlalu banyak mengonsumsi kalsium dan fosfat. Kencing batu awalnya tidak menimbulkan gejala apapun. Jika batu telah menyumbat akan timbul rasa sakit hebat dari pinggang sampai selangkangan. Usaha untuk mencegah dan menghindari kencing batu antara lain banyak minum dan mengurangi makanan pedas.
Urin yang normal tidak mengandung zat-zat yang masih diperlukan tubuh seperti darah, gula (glukosa), dan protein. Jika urin mengandung zat-zat tersebut, berarti telah terjadi kerusakan atau gangguan pada ginjal. Hematuria adalah urin yang mengandung darah, disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus, sehingga filtrasi tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Albuminuria adalah urin yang mengandung protein albumin, disebabkan kegagalan proses penyaringan protein oleh glomerulus.
Urin yang mengandung glukosa menunjukkan telah terjadi gangguan atau kerusakan pada proses reabsorbsi dalam tubulus ginjal. Adanya gula di dalam urin dapat juga disebabkan karena kadar gula dalam darah sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena proses pengubahan gula menjadi glikogen terhambat, biasanya diakibatkan kekurangan hormon insulin. Orang yang mengalami gangguan ini dikatakan menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus).

Sumber : https://alyimron99.wordpress.com/struktur-dan-fungsi-sistem-ekskresi-pada-manusia-dan-penerapannya-dalam-menjaga-kesehatan-diri/

0 komentar:

Posting Komentar

Elektronika Digital

EELEKTRONIKA DIGITAL A.    Pengertian Elektronika Digital Elektronika digital adalah sistem elektronik yang menggunakan signal digital....

 

Shiva Mantis © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor