Untuk melakukan segala aktivitas, kita membutuhkan energi. Energi dapat diperoleh dari hasil oksidasi makanan yang kita makan. Energi hasil pembakaran (oksidasi) tersebut tidak semuanya menjadi energi kinetik (energi kerja). Akan tetapi, sebagian akan diubah menjadi panas, Perubahan zat makanan menjadi energi tersebut dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut. Baca Makanan Dan Zat Makanan Serta Fungsinya Untuk Tubuh.
Dari reaksi tersebut, 1 mol ATP bila dihidrolisis akan menghasilkan 7 kalori. Reaksi hidrolisis ATP tersebut adalah sebagai berikut.
Jumlah energi yang dikeluarkan oleh tubuh dapat diukur dengan alat kalorimeter. Satuan energi biasanya diukur dalam kalori (1 kalori = 1000 kilokalori). Cara pengukuran energi dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung dengan mengukur perbandingan CO₂ yang dilepaskan dan O₂ yang dipakai.
Baca juga :
Fungsi Air Dan Kebutuhan Air (Sirkulasi Air) Dalam Tubuh
Fungsi Mineral Dan Jumlah Mineral Yang Diperlukan Dalam Tubuh
Baca juga :
Fungsi Air Dan Kebutuhan Air (Sirkulasi Air) Dalam Tubuh
Fungsi Mineral Dan Jumlah Mineral Yang Diperlukan Dalam Tubuh
Dari hasil pengukuran tersebut dapat diketahui koefisien reaksi dari jenis makanan yang dioksidasi. Berat makanan yang digunakan untuk pengukuran tersebut biasanya sebanyak 1 gram.
Perbandingan banyaknya CO₂ yang dilepaskan dengan O₂ yang dipakai disebut "Respiratory Quotien" (RQ). Nilai RQ untuk berbagai zat makanan memiliki nilai yang berbeda. Karbohidrat (glukosa) memiliki nilai RQ= 1, protein RQ= 0,8 dan lemak RQ= 7.
Oksidasi glukosa menjadi CO₂ dan H₂O memiliki nilai RQ= 1 karena pada oksidasi glukosa, jumlah molekul oksigen yang diperlukan sama dengan jumlah molekul karbondioksida yang dihasilkan seperti pada gambar.
Berdasarkan hasil perhitungan, setiap gram zat makanan yang dioksidasi menghasilkan energi yang berbeda. Setiap gram karbohidrat dan protein menghasilkan energi 4,1 kalori, sedangkan setiap gram lemak menghasilkan 9, 3 kalori.
Dari hasil perhitungan ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah kalori dari berbagai makanan yang dikonsumsi, terutama untuk program diet. Contohnya, bila seseorang mengonsumsi 200 gram nasi, 100 gram protein dan 50 gram lemak, maka energi yang dihasilkan lebih kurang 1.695 kalori.
Cara perhitunganya adalah sebagai berikut :
Kebutuhan energi pada setiap orang berbeda- beda. Kebutuhan energi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis kelamin, umur, berat badan, jenis aktivitas, iklim dan kondisi tubuh, misalnya kebutuhan energi pada masa pertumbuhan berbeda pada orang dewasa dan ibu hamil.
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas bertambah seiring dengan meningkatnya kegiatan otot. Empat hal yang harus dipenuhi untuk mengukur jumlah kalori (energi) yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang adalah :
1). Energi untuk metabolisme basal (BMR).
2). Energi untuk pengaruh makanan yang spesifik (SDA).
3). Energi untuk pertumbuhan.
4). Energi untuk kerja otot, seperti duduk, berdiri, bersepeda, dan berolah raga.
Metabolisme basal adalah kecepatan metabolisme yang diukur dalam keadaan istirahat total (fisik dan mental) pada suhu kamar sejuk, 12 jam setelah makan terakhir. Energi yang dikeluarkan pada BMR diperlukan untuk menjaga homeostatis, seperti denyut jantung, fungsi ginjal, bernapas, fungsi saraf dan sebagainya.
Besarnya BMR untuk laki- laki dewasa adalah 1 kalori/kg berat badan perhari, sedangkan untuk wanita 0,9 kalori/kg berat basan per hari. Untuk usia diatas 50 tahun, nilai BMR berkurang sebesar 10%. BMR untuk pria dan wanita dewasa yang berusia dibawah 50 tahun dengan berat masing- masing 50 kg adalah :
Pria: 1 kalori x 50 kg x 24 jam = 1.200 kalori
Wanita : 0,9 kalori x 50 kg x 24 jam = 1.080 kalori
Untuk mengukur luas permukaan tubuh seseorang dapat diukur berdasarkan empirik dan perhitungan matematika dengan parameter tinggi berat badan. Perhitungan tersebut menggunakan rumus Du Bois, seperti berikut ini.
L= B.0,425 x T.0,725 x 71,84
Keterangan:
L= luas (cm²)
B= Berat badan (kg)
T = Tinggi badan (m)
Energi pengaruh makanan atau specific Dynamic Action (SDA) adalah energi yang diperlukan bila seseorang mencerna makanan, mengabsorbsi dan menstransportasikan makanan tersebut di dalam tubuh.
SDA kurang lebih 10% (BMR + aktivitas otot), dan nilai ini bervariasi tergantung jenis pekerjaan. Contoh cara menghitung jumlah energi yang dibutuhkan dalam tubuh seseorang adalah sebagai berikut. Seorang pria dengan berat badan 60 kg bekerja dikantor duduk selama 8 jam maka energi yang dibutuhkan sebesar :
a). Energi untuk aktivitas : 15 kalori x 8 jam = 120 kalori
b). Energi Basal (BMR0 : 60kg x 1 kalori x 24 jam = 1.440 kalori
c). Energi SDA: 10% (1.440 x 120) = 156 kalori
Jadi, jumlah total energi yang dibutuhkan oleh pria tersebut adalah : 120 + 1.440 + 156 = 1.716 kalori.
Sumber : http://waktumenulis.blogspot.co.id/2016/07/kebutuhan-energi-dari-makanan-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar